Aktivis yang Kerap Protes Sambil Telanjang Dada Tewas Bunuh Diri

9f239f1d-d448-4d49-91ea-e1aaf5816fb0_169

PT BESTPROFIT Oksana Shachko, salah satu pendiri gerakan unjuk rasa Femen yang kerap beraksi sambil telanjang dada, ditemukan tewas di apartemennya di Paris, Prancis. Shachko dilaporkan tewas bunuh diri.

Seperti dilansir AFP, Selasa (24/7/2018), Shachko yang merupakan warga negara Ukraina dan berusia 31 tahun itu ditemukan tak bernyawa di dalam apartemennya di Paris pada Senin (23/7) waktu setempat. Ditemukan sebuah pesan bunuh diri di sebelah jenazah Shachko. BEST PROFIT

“Dengan penyesalan mendalam dan rasa sakit sangat besar, saya harus mengonfirmasi kematian Oksana,” ucap salah satu pemimpin gerakan Femen, Inna Shevchenko, yang juga tinggal di Paris. BESTPROFIT

Seorang pendiri Femen lainnya, Anna Gutsol, menyampaikan belasungkawa via Facebook. “RIP. Oksana Shachko yang paling tidak kenal takut dan rapuh telah meninggalkan kita,” tulis Gutsol. “Kami berkabung bersama dengan kerabat dan teman-temannya,” imbuhnya. PT BESTPROFIT FUTURES

Kepada media Ukraina, Ukrayinska Pravda, Gutsol menyebut Shachko tewas gantung diri di apartemennya.

Shachko merupakan satu dari empat aktivis feminis yang mendirikan Femen di Ukraina tahun 2008. Dia mengasingkan diri ke Prancis sejak tahun 2013 dan meninggalkan Femen untuk menjadi seniman.

Femen yang memiliki slogan ‘Saya datang, saya melucuti pakaian, saya menang’ ini dengan cepat menarik perhatian dunia dengan aksi-aksi protes sambil bertelanjang dada dalam melawan berbagai isu termasuk seksisme.

Beberapa tahun terakhir kelompok Femen berjuang menghadapi perpecahan internal juga persoalan hukum yang menyeret para anggotanya.

Tahun 2011, Femen menyebut Shachko merupakan satu dari tiga anggota yang ‘diculik’ agen keamanan dan dipaksa telanjang di sebuah hutan, usai mereka menggelar protes telanjang dada mengejek orang kuat Belarussia, Alexander Lukashenko. Saat itu, para agen menuangkan minyak ke tubuh tiga anggota Femen dan mengancam akan membakar mereka.

Dalam kesempatan lain, Shachko pernah diculik seseorang yang tak dikenal pada saat yang sama ketika Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Ukraina. Diketahui bahwa Putin juga pernah menjadi target protes Femen. Dituturkan pengacaranya bahwa Shachko saat itu dipukuli sangat parah hingga harus dirawat di rumah sakit.

 

Sumber : Detik

 

Leave a comment