Netanyahu: Pemindahan Kedubes AS Bakal Terjadi Lebih Cepat

1765721072

PT BESTPROFIT Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yakin Amerika Serikat (AS) bakal memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem lebih cepat.

Pernyataan tersebut diungkapkannya di sela kunjungan resmi Netanyahu ke India Rabu (17/1/2018). BEST PROFIT

Sebelumnya, Presiden Donald Trump dalam pernyataan 6 Desember 2017, mengakui secara terbuka kedaulatan Israel dengan Yerusalem sebagai ibu kota. BESTPROFIT

Trump juga menyatakan bakal segera memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. PT BESTPROFIT FUTURES

“Pengakuan ini merupakan sebuah fakta penting untuk mencapai perdamaian,” ujar Trump kala itu.

Namun, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson Desember lalu menyatakan, paling cepat pemindahan kedubes bakal rampung dalam kurun waktu dua tahun.

Dewan Umum PBB kemudian menggelar rapat darurat pada 22 Desember 2017 untuk mendiskusikan pengakuan AS atas Yerusalem.

Hasilnya, 128 negara menolak pengakuan AS. Hanya sembilan negara, termasuk AS dan Israel, yang menyatakan dukungannya.

Dilansir dari kantor berita AFP, Netanyahu menyatakan pemindahan kedubes AS bakal terjadi lebih cepat dari perkiraan.

“Saya kira bakal terjadi hanya dalam kurun waktu setahun,” kata politisi yang akrab dipanggil Bibi tersebut.

Akibat pengakuan Trump, AFP melaporkan tercatat 17 orang warga Palestina tewas akibat bentrok dengan tentara Israel.

Palestina kemudian merespon pengakuan Trump dengan berencana menangguhkan pengakuannya atas Israel.

Dalam pertemuan di Ramallah Senin (15/1/2018), Palestina bakal mengakui Israel jika Israel juga mengakui Palestina sesuai dengan batas yang disepakati pada 1967.

Selain meliputi Jalur Gaza dan Tepi Barat, Israel harus mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Lebih lanjut, Netanyahu juga memuji langkah AS yang membekukan dana bantuan sebesar Rp 865 miliar kepada pengungsi Palestina.

The Times of Israel memberitakan, pada 2016, total sumbangan AS kepada badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina, UNRWA, mencapai 355 juta dolar AS, atau sekitar Rp 4,7 triliun.

“Dalam pandangan saya, dana tersebut lebih tepat diberikan kepada UNHCR yang memang mengurusi pengungsi daripada UNRWA,” kata Netanyahu.

 

Sumber : Kompas

Leave a comment