Penjualan Ritel Inggris Turun Secara Tak Terduga Terkait Tekanan Inflasi

d89423cfaa3a37afcc96d68f36bb6ed0

PT Bestprofit – Penjualan ritel Inggris turun secara tak terduga untuk bulan ketiga pada bulan Januari, menunjukkan bahwa konsumen mulai merasakan tekanan dari percepatan inflasi.

Volume barang yang dijual di toko-toko dan secara online turun 0,3 persen setelah jatuh 2,1 persen pada bulan Desember, Kantor Statistik Nasional mengatakan pada hari Jumat. Penurunan tersebut mengalahkan ekspektasi pasar untuk kenaikan 1 persen. Dalam tiga bulan hingga Januari, penjualan turun 0,4 persen, kinerja kuartalan terburuk sejak 2013.

Angka-angka tersebut menambah bukti bahwa penurunan dalam pengeluaran rumah tangga telah terwujud dimana warga Inggris merasakan terkikis daya beli mereka oleh harga yang melonjak. Menjadi ancaman untuk menekan ekonomi yang sangat bergantung pada konsumen untuk pertumbuhan.

Data menunjukkan “tanda-tanda pertama dari tren penurunan yang mendasarinya sejak Desember 2013,” kata ONS statistik Kate Davies. “Bukti menunjukkan bahwa peningkatan harga bahan bakar dan makanan merupakan faktor penting dalam perlambatan ini.”

Inflasi mencapai 1,8 persen bulan lalu dan diperkirakan akan terus naik hingga 2017 terkait penurunan tajam dalam pound sejak jajak pendapat Brexit yang mendorong biaya impor. Harga barang retail yang dijual di bulan Januari, yang diukur dengan deflator, mengalami peningkatan tahunan sebesar 1,9 persen, kenaikan terbesar sejak pertengahan 2013.

Pada bulan Januari, ada penurunan penjualan makanan, barang-barang rumah tangga dan produk yang dibeli secara online. Membuat penjualan hanya berada di 1,5 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya, laju tahunan terlemah dalam lebih dari tiga tahun. Penjualan tidak termasuk bahan bakar otomotif turun 0,2 persen pada bulan ini.

Penurunan 2,1 persen pada total penjualan pada bulan Desember direvisi dari perkiraan sebelumnya 1,9 persen dan mewakili penurunan terbesar sejak Mei 2011.

Sementara inflasi diperkirakan oleh beberapa ahli ekonomi akan naik di angka 3 persen tahun ini, pertumbuhan upah tetap berada di lebih dari 2,5 persen, dan menempatkan pendapatan riil berada di jalur untuk tahun terburuk mereka sejak 2013.

Tanda-tanda lain menekan muncul di BOE bulan lalu yang menunjukkan penurunan besar dalam jumlah yang dipinjam oleh konsumen pada bulan Desember. Investor sekarang melihat peluang sebesar 20 persen bahwa BOE akan menaikkan suku bunga acuan dari rekor rendahnya sebesar 0,25 persen pada akhir tahun ini.

Sumber: Bloomberg

PT Bestprofit

Leave a comment